makna puisi sajak Joki Tobing untuk Widuri
MAKNA PUISI SAJAK JOKI TOBING UNTUK
WIDURI DAN SAJAK WIDURI UNTUK JOKI TOBING
Makna yang terkandung dalam puisi ini yaitu, antara
Joki Tobing dan Widuri ialah antara penguasa dan rakyat, dapat diuraikan
sebagai berikut:
Sajak Joki Tobing untuk Widuri
Dengan latar belakang gubug-gubug karton,
Aku terkenang akan wajahmu
Diatas debu kemiskinan,
Aku berdiri menghadapmu.
Usaplah wajahku, Widuri.
Mimpi remajaku gugur
Diatas padang pengangguran.
Ciliwung keruh,
Wajah-wajah nelayan keruh,
Lalu muncullah rambutmu yang berkibaran
Kemiskinan dan kelaparan,
Membangkitkan keangkuhanku
Wajah indah dan rambutmu
Menjadi pelangi di cakrawalaku.
Sajak Widuri untuk Joki Tobing
Debu mengepul mengolah wajah-wajah tukang parkir.
Kemarahan mengedon di dalam kalbu purba.
Orang-orang miskin menentang kemelaratan.
Wahai, Joki Tobing, kuseru kamu,
Karena wajahmu muncul dalam mimpiku.
Wahai, Joki Tobing, kuseru kamu
Karena terlibat aku di dalam nafasmu.
Dari bis kota ke bis kota
Kamu memburuku.
Kita duduk bersandingan,
Menyaksikan hidup yang kumal.
Dan perlahan tersirap darah kita,
Melihat sekuntum bunga telah mekar,
Dan puingan masa yang putus asa.
(W.S RENDRA)
Makna dari Sajak Joki Tobing untuk
Widuri
Puisi
ini memiliki makna Joki Tobing sebagai seorang penguasa, dalam puisi ini joki
tobing menyampaikan kepada Widuri sebagai rakyat kecil. Joki Tobing sebagai
penguasa melihat keadaan rakyatnya yang sengsara karena kemiskinan. ditunjukan
dalam baris,
Dengan latar belakang gubug-gubug karton,
Aku terkenang akan wajahmu
Diatas debu kemiskinan,
Makna yang terkandung dalam larik bait puisi
tersebut dapat diartikan bahwasannya Joki Tobing merupakan seorang penguasa
yang melihat keadaan rakyatnya yang sengsara karena kemiskinan. Bisa dilihat
dari kata latar belakang itu mengartikan bahwa kondisi dari yang
sebelumnya dan keadaan sekarang, dan gubug-gubug karton dapat diartikan
bahwa keadaan rumah yang hanya dengan bersusunkan dan berlapiskan alas karton. Joki
Tobing melihat hal itu sehingga ingin merubah keadaan rakyatnya,
Usaplah wajahku, Widuri.
Mimpi remajaku gugur
Diatas padang pengangguran.
Baris di atas menunjukan Joki Tobing sudah gagal
menjadi seorang penguasa atau pemimpin untuk membina rakyatnya.
Ciliwung keruh,
Wajah-wajah nelayan keruh,
Lalu muncullah rambutmu yang berkibaran
Kemiskinan dan kelaparan,
Membangkitkan keangkuhanku
Wajah indah dan rambutmu
Menjadi pelangi di cakrawalaku.
Rakyat semakin sengsara dalam kemiskinan dan
kelaparan mengbangkitkan penyesalan Joki Tobing, dan ia tetap berharap rakyatnya
akan kesejahteraan rakyatnya. Meskipun dalam kehidupannya harus berjuang demi
kesejahteraan rakyat dan negerinya.
Makna Sajak Widuri Untuk Joki Tobing
Puisi ini memberikan makna, bahwasannya Widuri
sebagai masyarakat kecil. Widuri menceritakan dan memberi tahu tentang
kehidupannya, yang mengalami hidup dalam kemiskinan. Seorang rakyat kecil atau
masa rakyat kecil telah memendam rasa amarah dan kecewa terhadap pejabat itu,
yang dipendam sudah sangat lama dan hanya dipendam dalam hati. Dan sudah tidak
dapat ditahan lagi hingga akhirnya menggeludak.
Debu mengepul mengolah wajah-wajah tukang parkir.
Kemarahan mengedon di
dalam kalbu purba
Rakyat kecil tidak mau hidup dalam kemiskinan terus
menerus, mereke juga berharap medapatkan hidup yang sejahtera dan makmur. Dan
Widuri sebagai rakyat kecil tersebut meminta tolong terhadap Joki Tobing untuk memberikan
arahan atau memberikan sebuah solusi terhadap masalah untuk rakyat masa, agar
rakyat dapat merasakan kemakmuran dan kesejahteraan.
Joki Tobing sebagai penguasa pasti mampu mengatasi permasalahan dari
rakyat, rakyat yang sudah tidak mampu menahan amarahnya, mereka melalukan masa,
agar seorang pemimpin menyadari kesalahan terhadap rakyatnya. Rakyat tak akan
putus asa untuk mencari dan menemui Joki Tobing yang super sibuk dengan
kegiatan seorang pemimpin. Widuri adalah sosok yang hidup dalam kepemimpinan
Joki Tobing, hingga mereka tahu dan menyaksikan bagaimana pahitnya kehidupan
rakyatnya.
Dari bis kota ke bis kota, Kamu memburuku.
Kita duduk bersandingan, Menyaksikan hidup yang
kumal.
Dan perlahan tersirap darah kita,
Dan setelah Widuri memberitahukan tentang keadaan
masyarakat kecil, dan Joki Tobing memebrikan solusi terhadap masalah yang akan
diselesaikan, dan setelah itu Joki Tobing dan Widuri melihat hasil terhadap
rakyat, menghasilkan harapan yang besar agar Joki Tobing dapat memberikan
kesejahteraan terhadap rakyat, meskipun rakyat sudah mulai putus asa dengan
harapan mereka selama ini.
Comments
Post a Comment