makalah akhlak tasawuf

DASAR-DASAR TASAWUF DALAM AL QUR’AN DAN TASAWUF PADA MASA ROSULULLAH
Makalah Ini disusun Guna untuk Memenuhi Tugas
Mata Kuliah Akhlaq dan Tasawuf
Dosen: Muchlis Anshori S. Th.I., M.Pd.I.

Disusun oleh:
1. Wahyu Okta  153151009
2. Aris Juwita Fitri 163151023
3. Qori’atul Laili  163151028
TADRIS BAHASA INDONESIA
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SURAKARTA
SURAKARTA
2018
PENDAHULUAN
A. Tema
1. Dasar-dasar Tasawuf dalam Al Qu’an
2. Tasawuf padamasa Rosulullah
B. Latar Belakang
Ilmu tasawuf adalah ilmu yang membicarakan dan membahas tentang bagaimana cara menanamkan penghayatan tentang ketuhanan ke dalam jiwa manusia, agar manusia lebih menambah iman mereka kepada allah.  Selain menanamkan penghayatan ke dalam hati manusia, ilmu tasawuf juga sebagai ilmu yang menenangkan hati dan pikiran, saat menyampaikan argumentasi berdasarkan aqliyah dan naqliyah, agae manusia tidak menganggap paling benar argumentasinya dan menghargai argumetasi orang lain.   Para pengkaji tentang tasawuf sepakat bahwasannya tasawuf berasaskan kezuhudan sebagaimana yang dipraktekkan oleh Nabi SAW, dan sebagian besar dari kalangan sahabat dan tabi’in.
Dalam menjalakan kehidupan sehari-hari , kita sering mendengar pernyatan-penyataan yang meminta atas landasan atau dasar dari apa yang kita perbuat maka dari itu dasar-dasar tasawuf  dalam al-qur’an sangarlah berperan penting untuk dibahas. Karena tanpa kajian yang khusus kita tidak bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut.  karena masa modern ini kita harus banyak-banyak mengkaji dan berpegang kepada al-quran dan hadist yang ditinggalkan oleh nabi muhammad SAW yang digunakan sebagai pedoman bagi umat muslim supaya senantiasa tidak terbawa ke atas zaman globalisasi yang saat ini semakin merajalela.


PEMBAHASAN
A. Dasar-dasar Tasawuf dalam Al Qur’an
Tasawuf yang berazazkan kezuhudan yang telah dipraktikkan oleh Nabi SAW. Kezuhudan ini merupakan implementasi dari nash-nash Al Qur’an dan hadist-hadist Nabi SAW yang berorientasi akhirat dan berusaha menjauhkan diri dari kkesenangan dunia yang berlebihan dengan tujuan untuk mensucikan diri, bertawakal pada Allah, berserah diri pada Allah, takut dengan ancaman-Nya dan mengharap rahmat da ridho dari-Nya.
Menurut Rif’i dan Mud’is (2010: 30), Tasawuf adalah ajaran-ajaran tentang kehidupan kerohanian, kebersihan jiwa, cara-cara membersihkannya dari berbagai penyakit hati, godaan hawa nafsu, kehidupan duniawi, cara-cara mendekatkan diri pada Allah, serta mendalam kekekalan-Nya sehingga sampai pada pengenalan hati yang dalam terhadap Allah (ma’rifah). Dapat diketahui bahwa landasan atau dasar tasawuf ada dua yaitu Al Qur’an dan Hadist, karena keduanya merupakan kerangka acuan pokok yang dijadikan pegangan oleh umat Islam (Anwar & Solihin, 2000).
1. Al Qur’an
Setiap muslim bertanggung jawab atas memahami dan melaksanakan kandungan Al Qur’an dalam bentuk yang nyata. Menerapkan kandungan isi Al Qur’an merupakan implikasi sebuah akhlak yang mulia. Mereka yang berakhlak dan berperilaku dengan mencontoh akhlak Nabi Muhammad, yaitu akhlak Al Qur’an.
Tasawuf pada pembentukan yaitu terdapat pada aklak atau keagamaannya, sedangkan moral keagamaan terdapat dan diatur dalam Al Qur’an dan Hadist (As Sunnah). Akhlak merupakan sebuah implementasi dari ajaran yang telah diperolehnya. Tasawuf yang berobjekan Tuhan yang menjadi sebuah tujuan kebenaran.
Berdasarkan tasawuf sebuah ilmu praktis untuk merasakan dan jalan untuk kebenaran yaitu bersandar kepada pendapat Abbas Mahmud ‘Aqqad dalam al-Tafkir : Faridlah Islamiyah  :
فالتعمق في طلب الأسرار صفة مشتركة بين الصوفية وفلاسفة التفكير الذين يغوصون على الحقائق البعيدة وعلماء النفس الذين ينقبون عن ودائع الوعي الباطن وغرائب السريرة الإنسانية
Maka ketiganya mendalami pencarian segala yang bersifat rahasia (gaib) yang dianggap sebagai ‘kebenaran terjauh’ dimana tidak semua orang dapat melakukannya.
Abu Nashr As Siraj Ath Thusi (Anwar & Solihin, 2000) menyebutkan dalam kitabnya Al Luma, melihat bahwa dari Al Qur’an dan As Sunnah para sufi mendasarkan pendapatnya tentang moral dan tingkah laku, kerinduan dan kecintaan pada Allah, ma’rifat, jalan (suluk),  dan juga laithan rohaniyah mereka susun demi terealisasikan tujuan hidup mistis.
Dasar-dasar tasawuf didalam Al Qur’an sangat banyak, karena semua berkaitan dengan Tuhan. Ajaran Islam mengatur kehidupan yang bersifat lahiriah dan batiniah. Dari unsur batiniah ini yang akan mampu melahirkan tasawuf. Kehidupan tasawuf mendapatkan perhatian besar dari Al Qur’an, As Sunnah, kehidupan Nabi dan para sahabatnya. Al Qur’an antara lain berisikan tentang kemungkinan manusia dapat saling mencintai (mahabbah) dengan Tuhannya. Firman Allah dalam surat al Maidah ayat 54:
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ مَن يَرۡتَدَّ مِنكُمۡ عَن دِينِهِۦ فَسَوۡفَ يَأۡتِي ٱللَّهُ بِقَوۡمٖ يُحِبُّهُمۡ وَيُحِبُّونَهُۥٓ أَذِلَّةٍ عَلَى ٱلۡمُؤۡمِنِينَ أَعِزَّةٍ عَلَى ٱلۡكَٰفِرِينَ يُجَٰهِدُونَ فِي سَبِيلِ ٱللَّهِ وَلَا يَخَافُونَ لَوۡمَةَ لَآئِمٖۚ ذَٰلِكَ فَضۡلُ ٱللَّهِ يُؤۡتِيهِ مَن يَشَآءُۚ وَٱللَّهُ وَٰسِعٌ عَلِيمٌ ٥٤
54. Hai orang-orang yang beriman, barangsiapa di antara kamu yang murtad dari agamanya, maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan merekapun mencintai-Nya, yang bersikap lemah lembut terhadap orang yang mukmin, yang bersikap keras terhadap orang-orang kafir, yang berjihad dijalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya), lagi Maha Mengetahui.
Kecintaan seorang hamba pada Tuhannya merupakan sebuah kewajiban bagi umat Islam. Dengan mencintai Tuhannya dengan benar tanpa terlalu mementingkan kecintaan pada dunia, akan memperoleh mahabbah dari Tuhan. Dengan hal ini seorang tasawuf akan mampu bermahbbah dengan Tuhan melalui jalan yang baik dan menjaga akhlak dan perilakunya selama di dunia. Diantara ayat-ayat Allah yang dijadikan landasan akan urgensi kezuhudan dalam kehidupan dunia adalah firman Allah dalam al-Qur'an yang berbunyi:
مَن كَانَ يُرِيدُ حَرۡثَ ٱلۡأٓخِرَةِ نَزِدۡ لَهُۥ فِي حَرۡثِهِۦۖ وَمَن كَانَ يُرِيدُ حَرۡثَ ٱلدُّنۡيَا نُؤۡتِهِۦ مِنۡهَا وَمَا لَهُۥ فِي ٱلۡأٓخِرَةِ مِن نَّصِيبٍ ٢٠
20. Barang siapa yang menghendaki keuntungan di akhirat akan Kami tambah keuntungan itu baginya dan barang siapa yang menghendaki keuntungan di dunia Kami berikan kepadanya sebagian dari keuntungan dunia dan tidak ada baginya suatu bahagianpun di akhirat.
Diantara nash-nash al-Qur'an yang mememerintahkan orang-orang beriman agar senantiasa berbekal untuk akhirat adalah firman Allah dalam Q.S al-Hadid [57] ayat: 20
ٱعۡلَمُوٓاْ أَنَّمَا ٱلۡحَيَوٰةُ ٱلدُّنۡيَا لَعِبٞ وَلَهۡوٞ وَزِينَةٞ وَتَفَاخُرُۢ بَيۡنَكُمۡ وَتَكَاثُرٞ فِي ٱلۡأَمۡوَٰلِ وَٱلۡأَوۡلَٰدِۖ كَمَثَلِ غَيۡثٍ أَعۡجَبَ ٱلۡكُفَّارَ نَبَاتُهُۥ ثُمَّ يَهِيجُ فَتَرَىٰهُ مُصۡفَرّٗا ثُمَّ يَكُونُ حُطَٰمٗاۖ وَفِي ٱلۡأٓخِرَةِ عَذَابٞ شَدِيدٞ وَمَغۡفِرَةٞ مِّنَ ٱللَّهِ وَرِضۡوَٰنٞۚ وَمَا ٱلۡحَيَوٰةُ ٱلدُّنۡيَآ إِلَّا مَتَٰعُ ٱلۡغُرُورِ ٢٠
20. Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-megah antara kamu serta berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu.
Al Qur’an juga menjelaskan tentang pertemuan dengan Allah dimanapun hamba hambanya berada. Dalam Al Qur’an surat al Baqarah ayat 115.
وَلِلَّهِ ٱلۡمَشۡرِقُ وَٱلۡمَغۡرِبُۚ فَأَيۡنَمَا تُوَلُّواْ فَثَمَّ وَجۡهُ ٱللَّهِۚ إِنَّ ٱللَّهَ وَٰسِعٌ عَلِيمٞ ١١٥
115. Dan kepunyaan Allah-lah timur dan barat, maka kemanapun kamu menghadap di situlah wajah Allah. Sesungguhnya Allah Maha Luas (rahmat-Nya) lagi Maha Mengetahui.
Bagi kaum sufi, ayat diatas mengandung arti bahwa dimana Tuhan ada, disitu pula Tuhan dapat dijumpai. Dapat diartikan bahwa seseorang yang bertasawuf slalu berfikir bahwa Allah (Tuhan) slalu melihat dimanapun itu berada.
Lebih dari pada itu, Tuhan slalu dekat dan berada dalam diri hamba-Nya, seperti dalam surat Qaf ayat 16.
وَلَقَدۡ خَلَقۡنَا ٱلۡإِنسَٰنَ وَنَعۡلَمُ مَا تُوَسۡوِسُ بِهِۦ نَفۡسُهُۥۖ وَنَحۡنُ أَقۡرَبُ إِلَيۡهِ مِنۡ حَبۡلِ ٱلۡوَرِيدِ ١٦
16. Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat leher (pembuluh darah) nya sendiri.
Ayat tersebut menandakan bahwa seorang hamba akan slalu dekat dengan Tuhannya seperti urat atau pembuluh darahnya sendiri. Dan dapat dikatakan bahwa Tuhan slalu ada didekat kita dan tanpa harus mencarinya.
Seorang yang bertasawuf dengan baik maka dia akan mendapatkan hasil yang baik dalam kehidupannya. Seseorang yang bertasawuf juga mampu mengetahui mana yang baik dan buruk untuk dirinya sendiri. Dan Allah mengingatkan agar manusia tidak diperbudak oleh kehidupan dunia serta tidak tergiur dengan harta benda dunia. Dapat dilihat dalam Al Qur’an surat fatir ayat 5.
يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ إِنَّ وَعۡدَ ٱللَّهِ حَقّٞۖ فَلَا تَغُرَّنَّكُمُ ٱلۡحَيَوٰةُ ٱلدُّنۡيَا وَلَا يَغُرَّنَّكُم بِٱللَّهِ ٱلۡغَرُورُ ٥
Hai manusia, sesungguhnya janji Allah adalah benar, maka sekali-kali janganlah kehidupan dunia memperdayakan kamu dan sekali-kali janganlah syaitan yang pandai menipu, memperdayakan kamu tentang Allah.
Dapat dilihat tingkatan para tasawuf dalam Al Qur’an yaitu
…..قُلۡ مَتَٰعُ ٱلدُّنۡيَا قَلِيلٞ وَٱلۡأٓخِرَةُ خَيۡرٞ لِّمَنِ ٱتَّقَىٰ….
….. Katakanlah: "Kesenangan di dunia ini hanya sebentar dan akhirat itu lebih baik untuk orang-orang yang bertakwa… (Q.S. an nisa: 77)
Dan tingkatan bertasawuf pada firman Allah.
…إِنَّ أَكۡرَمَكُمۡ عِندَ ٱللَّهِ أَتۡقَىٰكُمۡۚ…
…..Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling takwa diantara kamu… (Q.S al hujurat:13).
Dengan demikian sebagian ayat Al Qur’an dijadikan dasar atau landasan untuk orang yang bertasawuf atau kaum sufi untuk melaksakan ajaran tasawuf dan mencapai tujuan kebenaran pada Allah. Dasar Al Qur’an inilah yang paling kuat untuk dijadikan sebuah pedoman bagi orang yang bertasawuf (kaum sufi). Karena Al Qur’an ini yang merupakan kalam Allah yang dijadikan sebagai pedoman hidup manusia seumur hidup.
2. Hadist
Sejalan dengan yang disebut Al Qur’an, tasawuf dapat dilihat dalam kerangka hadits. Dalam hadits rasullulah dapat dijumpai keterangan dengan yang membicarakan tentang kehidupan rohaniah manusia. Dapat dilihat dari hadist berikut ini.
من عرف نفسه فقد عرف ربه
Yang artinya: “barangsiapa yang mengenal dirinya sendiri berarti ia mengenal Tuhannya.”
Dari hadist ini memberi petunjuk bahwa manusia dan Tuhan dapat bersatu. Dalam kehidupan Rosulullah dapat menjadi petunjuk yag menggambarkan bahwa beliau seorang yang ahli tasawuf (sufi) (Anwar & Solihin, 2000). Seperti contoh beliau mengasingkan diri di Goa Hira menjelang datangnya wahyu. Beliau menjauhi pola hidup yang mengagungkan harta benda yang waktu itu masyarakat arab sedang mengagung-agungkan, seperti berdagang dengan segala cara.
Selama di gua hira Rasulullah hanya bertafakkur, beribadah, dan hidup sebagai orang zahid. Beliau hidup secara sederhana, terkadang mengenakan pakaian tambalan, tidak makan atau minum kecuali halal, dan ketika malam senantiasa mengerjakan shalat dan beribadah kepada Allah.
Dari uraian diatas yang terkait dasar-dasar tasawuf baik Al Qur’an dan As Sunnah. Ilmu tentang moral dan tingkah laku manusia terdapat rujukannya dalam Al Qur’an, dan sudah dijelaskan bahwa tasawuf ditimba dari Al Qur’an dan berdasarkan aumber Al Qur’an.
B. Tasawuf Pada Masa Rosulullah
Melacak sejarah perkembangan dan munculnya tasawuf tidak bisa hanya dimulai ketika tasawuf mulai dikaji sebagai ilmu. Tentunya perlu diteliti sejak zaman Rasulullah Saw. Disebutkan bahwa perjalanan tasawuf diibaratkan sebagai proses produksi anggur berikut ini. Disemaikan pada Nabi Adam dirawat dan dipelihara pada zaman Nabi Nuh mula bersemi pada zaman Nabi Ibrahim tumbuh dan berkembang pesat pada zaman Nabi Musa mencapai kematagan pada zaman Nabi Isa dan menghasilkan anggur murni pada zaman Nabi Muhammad (Ahmad, 2013:169).
Pada awal munculnya islam di Jazirah Arab, agama islam yang didakwahkan oleh Nabi Muhammad. Tampak begitu sederhana. Formulasi ajarannya begitu mudah dipahami karena Nabi Muhammad sendiri masih menjadi panutan utama bagi umat islam. Yang ajaran dan contoh teladannya dapat diberikan secara langsung tanpa perantara.
Sebenarnya kehidupan sufi sudah terdapat pada diri Nabi Muhammad SAW. dimana dalam kehisdupan beliau sehari-hari yang sangat sederhana dan menderita, disamping menghabiskan waktunya dalam beribadat dan mendekati Tuhannya. Bahkan seperti kita ketahui, sebelum beliau diangkat menjadi Rasul Allah, beliau sudah seringkali melakukan kegiatan shufi dengan melakukan uzlah di Gua Hira selama berbulan-bulan lamanya sampai beliau menerima wahyu pertama saat diangkat sebagai Rasul Allah (Labib, 2000:40).
Setelah beliau resmi diangkat sebagai Nabi utusan Allah, keadaan dan cara hidup beliau masih ditanda oleh jiwa dan suasana kerakyatan, meskipun dirinya berada dalam lingkaran keadaan hidup yang serba terpenuhi semua keinginan lantaran kekuasaannya sebagai seorang Nabi yang menjad kekasih Tuhannya. Pada waktu malam sedikit sekali tidur waktunya dihabiskan untuk bertawajjuh kepada Allah dengan memperbanyak dzikir kepadaNya. Tempat tidur beliau terdiri dari balai kayu biasa dengan alas (tikar) dari daun kurma tidak pernah memakai pakaian yang terdiri dari bahan wool, meskipun mampu membelinya.
Kehidupan Rasulullah SAW dalam rumah tangganya yang amat sederhana memberikan contoh bagi para sahabatnya dalam hidup sederhana dan meninggalkan kehidupan bermewah-mewah. Mulai dari perabotan rumah tangga, makanan dan minumannya serta pakaian yang dipakai sehari-hari. Memang ajaran yang dibawa oleh Nabi, bukanlah hanya pengajaran semata-mata. Beliu memberi contoh dengan perbuatan dan tingkah lakunya, bukan hanya ia menyuruh atau menganjurkan yang ia sendiri tidak melakukannya.
Dapat dicatat bahwa pada suatu hari pernah diletakkan orang di depannya sekaligus tujuh puluh ribu dirham emas. Semua uang emas itu seketika itu juga dibagi-bagikan dan sebutirpun tidak ada yang tertinggal. Juga kita catat disini, bahwa sejarah menceritakan pada suatu waktu Nabi sakit hendak meninggal dunia, teringat olehnya bahwa dirumahnya masih tersimpan tujuh buah dinar emas. Maka dipanggillah ahli rumahnya untuk membagi-bagikan kepada fakir miskin.
Memang prinsip kesederhanaan hidup ini sangat dipegang teguh dan dianjurkan oleh Nabi. Batas antara kaya dan miskin baginya ditetapkan: “Barang siapa berpagi-pagi hari merasa aman dirumahnya, merasa sehat badan dan melihat cukup makanannya untuk sehari, maka seakan-akan Tuhan telah mengurniai kepada orang itu seluruh dunia seisinya.” Oleh karena itu Utsman Bin Affan menetapkan ukuran hidup sepanjang ajaran Nabi ialah bahwa taka da seseorang manusia yang mempunyai hal lebih dari pada tiga perkara yaitu rumah untuk didiaminya, pakaian untuk menutupi auratnya, dan sepotong roti dan air minum untuknya (Ahmad, 2013:170).
Demikian gambaran kehidupan shufi pada zaman Nabi di praktikkan oleh beliau sendiri dan diikuti oleh para sahabat-sahabatnya dalam kehidupan sehari-hari. Hal inilah yang pada akhirnya akan mempengaruhi kehidupan para pengikut-pengikutnya dan berlangsung hingga kini. Dengan demikian, Nabi telah memberikan contoh tuntunan hidup kerohanian dengan thoriqoh sekali, yakni manakala seseorang mendapat cobaan maka harus bersabar, bila berkecukupan haruslah bersyukur pada Allah.




ANALISA
           Al qur'an dan hadits merupakan kerangka acuan pokok yang selalu dipegang oleh umat islam . Al qur'an dan al hadits adalah nash setiap umat muslim kapan dan dimanapun dibebani tanggung jawab untuk memahami dan melaksanakan kandungannya dalam bentuk amalan yang nyata.  Ayat al qur'an lainnya yang dijadikan sebagai landasan kesufian adalah ayat ayat yang berkaitan dengan kewajiban seorang mu'min untuk senantiasa bertawakal dan hanya berserah diri kepada allah swt.
Pada awal munculnya islam di jazirah arab, agama islam yang didakwahkan oleh nabi muhammad Tampak begitu sederhana. formulasi ajarnnya begitu mudah dipahami karena nabi muhammad sendiri masih menjadi panutan utama bagi umat islam. Setelah beliau resmi diangkat sebagai nabi utusan Allah, keadaan dan cara hidup beliau masih ditanda oleh jiwa dan suasana kerakyataan, meskipun dirinya berada dalam lingkaran keadaan hidup yang serba terpenuhi semua keinginan lantaran keadaan hidup yang serba terpenuhi semua keinginan lantaran kekuasaannya sebagai seorang nabi yangi kekasih tuhannya.





SIMPULAN
Tasawuf adalah usaha seseorang untuk mensucikan diri dari hal hal yang dapat membuat merusak hati dan juga dapat merusak ibadah umat islam.  Maka dapat dipahami bahwa tasawuf dan sufi memiliki posisi yang tertentu diruang lingkup islam.  Dengan kata lain bahwa tasawuf dikehidupan sufi dapat ditemukan dalam islam baik dari segi al qur'an dan dari segi al hadits.  Dasar dasar tasawuf dalam al quran maupun al hadits sangatlah banyak,  dan semua itu berkaitan dengan tuhan.  Al qur'an juga dapat sebagai tempat pertemuan dengan allah kepada hamba hambanya. 
Sejarah perkembangan munculnya tasawuf dapat dipacu dengan tasawuf yang dikaji ketika tasawuf sebagai ilmu.  Pembelajaran tasawuf juga dapat diibaratkan sebagai proses produksi anggur.  Setelah resmi diangkat menjadi nabi utusan allah,  keadaan dan cara hidup beliau yang masih ditandai dengan jiwa dan rasa kerakyataan yang masih begitu lekat ketika masih dikuasainya.  Begitu pula dengan mulai perabotan rumah tangga dan makanan,  minuman maupun pakainnya berubah menjadi sederhana yang dapat memberikan contoh teladan yang baik kepada sahabat sahabatnya.  Dan pengajara yang diajarkan oleh nabi bukanlah pelajaran yang semata mata saja.




DAFTAR PUSTAKA
Anwar, R., & Solihin, M. (2000). Ilmu Tasawuf. Bandung: Pustaka Setia.
Ahmad Bangun A. J. 2013. Akhlak Tasawuf: Pengenalan, Pemahaman, dan Pengaplikasian. Jakarta: Rajawali Pers.
Labib dan Al aziz. 2000. Tashawwuf dan Jalan Hidup Para Wali. Surabaya: Bintang Usaha Jaya.
Rif'i, Bachrun, dan Hasan Mud'is. 2010. Filsafat Tasawuf. Bandung: CV PUSTAKA SETIA

Comments

Post a Comment

Popular Posts