MATERI TEKS EDITORIAL
Teks editorial adalah sebuah artikel dalam surat
kabar yang merupakan pendapat atau pandangan redaksi terhadap suatu peristiwa
yang aktual atau sedang menjadi perbincangan hangat pada saat surat kabar itu
diterbitkan.
Isu atau masalah aktual itu dapat berupa masalah politik, sosial, maupun
masalah ekonomi yang berkaitan dengan politik. Contoh isu yang diangkat
misalnya tentang kenaikan bbm, reshuffle
kabinet, kebijakan impor dll. Teks editorial biasanya akan muncul secara
rutin di koran atau majalah.
Teks editorial merupakan opini atau pendapat yang ditulis oleh
redaksi sebuah media terhadap isu aktual di masyarakat. Opini yang diulis oleh redaksi tersebut dianggap sebagai pandangan resmi suatu penerbit atau
media terhadap suatu isu aktual.
Meskipun
teks editorial adalah opini atau pendapat, namun dalam penulisannya tidak bisa
sembarangan. Penulisan pendapat atau opini harus dilengkapi dengan fakta, bukti
dan argumentasi yang logis.
Pengertian Teks Editorial Menurut Para Ahli
- Menurut
Dja’far H Assegaf dalam bukunya “jurnalistik masa kini” yang
dikutip dari Lyle Spencer dalam “editoril writing”, tajuk
rencana merupakan pernyataan mengenai fakta dan opini secara
singkat, logis, menarik ditinjau dari segi penulisan dan bertujuan untuk
mempengaruhi pendapat atau memberikan interpretasi terhadap suatu berita
yang menonjol sebegitu rupa sehingga bagi kebanyakan pembaca surat kabar
akan menyimak pentingnya arti berita yang ditajukkan tadi (Dja’far
H. Assegaff : 1991).
Tujuan Teks Editorial
Setidaknya terdapat 2
tujuan utama dari teks editorial:
- Teks
editorial bertujuan mengajak
pembaca untuk ikut berpikir tentang isu aktual yang sedang hangat
dibicarakan atau sedang terjadi di kehidupan sekitar.
- Teks
editorial bertujuan untuk memberikan
opini atau pandangan redaksi kepada pembaca terhadap isu yang sedang
berkembang.
Manfaat Teks Editorial
- Memberikan
informasi kepada pembaca
- Bermanfaat
untuk merangsang pemikiran pembaca
- Teks
editorial terkadang mampu menggerakkan pembaca untuk bertindak.
Fungsi Teks Editorial
Teks editorial memiliki
beberapa fungsi diantaranya, sebagai berikut:
- Fungsi
tajuk rencana umumnya menjelaskan
berita dan akibatnya pada masyarakat.
- Memberi
latar belakang dari kaitan berita
tersebut dengan kenyataan sosial dan faktor yang mempengaruhi dengan
lebih menyeluruh.
- Terkadang
ada analisis kondisi yang berfungsi untuk mempersiapkan masyarakat akan kemungkinan yang bisa terjadi.
- Meneruskan
penilaian moral mengenai berita
tersebut.
Ciri-Ciri Teks Editorial :
- Topik
tulisan teks editorial selalu hangat (sedang berkembang dan dibicarakan
secara luas oleh masyarakat), bersifat aktual dan faktual.
- Teks
editorial bersifat sistematis dan logis.
- Teks
editorial merupakan sebuah opini / pendapat yang bersifat argumentative.
- Teks
editorial menarik untuk dibaca, karena ditulis dengan menggunakan
kalimat yang singkat, padat dan jelas.
Struktur Teks Editorial
Terdapat 3 struktur yang
menyusun teks editorial/opini, yaitu:
- Pernyataan
pendapat (tesis), bagian yang berisi sudut pandang penulis tentang masalah
yang dibahas, biasanya berisi sebuah teori yang akan diperkuat oleh
argumen.
- Argumentasi,
merupakan alasan atau bukti yang digunakan guna memperkuat pernyataan
dalam tesis. Argumentasi yang diberikan dapat berupa pertanyaan umum/data
hasil penelitian, pernyataan para ahli, maupun fakta-fakta berdasarkan
referensi yang bisa dipercaya.
- Pernyataan/Penegasan
ulang pendapat (Reiteration), merupakan bagian yang berisi penegasan ulang
pendapat yang didukung oleh fakta di bagian argumentasi guna
memperkuat/menegaskan. Penegasan ulang berada di bagian akhir teks.
Kaidah Kebahasaan Teks Editorial
Kaidah
kebahasaan yang digunakan dalam tek editorial tidak berbeda jauh dengan teks
prosedur kompleks yaitu menggunakan verba material.
- Adverbia, bertujuan agar pembaca
meyakini teks yang dibahas dengan menggunakan kata keterangan seperti
selalu, sering, biasanya, kadang-kadang, jarang dan lain sebagainya.
- Konjungsi yaitu kata penghubung
pada teks, seperti bahkan dan lain sebagainya.
- Verba material yaitu verba yang
menunjukan perbuatan fisik atau peristiwa.
- Verba rasional yaitu verba yang
menunjukan hubungan intensitas(Pengertian B adalah C) dan milik
(Mengandung pengertian B memiliki C)
- Verba mental yaitu verba yang
menunjukan persepsi (melihat, dan lainnya), afeksi (khawatir dan lainnya),
dan kognisi (mengerti dan lainnya). Pada verba mental ada partisiam
pengindra dan fenomena.
Jenis jenis Teks Editorial
- Interpretaive editorial, editorial ini bertujuan
untuk menjelaskan isu dengan menyajikan fakta dan figur untuk memberikan
pengetahuan.
- Controversial editorial, editorial bertujuan untuk
meyakinkan pembaca pada keinginan atau menumbuhkan kepercayaan pembaca
terhadap suatu isu. Dalam editorial ini biasanya pendapat yang berlawanan
akan digambarkan lebih buruk.
- Explantory editorial, editorial ini menyajikan masalah
atau suatu isu agar dinilai oleh pembaca. Biasanya teks editorial ini
bertujuan untuk mengeidentifikasi suatu masalah dan membuka mata masayarakat
untuk memperhatikan suatu isu.
Contoh Teks Editorial Dalam Surat Kabar
Sedia Mitigasi Sebelum Bencana
Tim Redaksi
Lampung Post 09 Aug 2018 – 1:30 199
SEDIA payung
sebelum hujan, menjadi ungkapan yang diajarkan nenek moyang dan menjadi patokan
untuk mengantisipasi setiap problem yang akan datang. Untuk itulah pemerintah
menggaungkan program mitigasi untuk setiap daerah yang rawan bencana.
Sudah
sepatutnya pemerintah menggelar berbagai upaya pencegahan, kesiapsiagaan,
peringatan dini, antisipasi, dan mitigasi hingga penanggulangan becana. UU No
24/2007 tentang Penanggulangan Bencana, Pasal 5 menyebutkan pemerintah dan
pemerintah daerah menjadi penanggung jawab dalam penyelenggaraan penanggulangan
bencana.
Tolok ukur
kesiapsiagaan dan mitigasi yang dilakukan pemerintah itu tecermin dari gempa
dua kali di Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB). Gempa pertama terjadi pada
28 Juli 2018 dengan kekuatan 6,4 skala Richter (SR) dan tidak ada korban jiwa.
Selain itu, juga tidak terjadi tsunami di sepanjang pantai Lombok Utara itu.
Dan sepekan
kemudian, pada 5 Agustus 2018 gempa kembali mengguncang Lombok Utara, saat
warga sedang menunaikan salat magrib. Kali ini gempa berkekuatan makin dahsyat,
yakni 7 SR. Walau tidak terjadi tsunami, korban jiwa jatuh sangat banyak.
Ratusan warga meninggal dunia terkena reruntuhan bangunan saat gempa itu.
Badan
Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat sebagian besar korban meninggal
akibat tertimpa bangunan roboh. Sementara Badan Meteorologi Klimatologi dan
Geofisika (BMKG) berteori bahwa gempa pertama merupakan pendahuluan, sementara
gempa utamanya atau main earthquake pada 5 Agustus dengan kekuatan 7 SR.
Selanjutnya gempa susulan dengan kekuatan yang relatif lebih kecil.
Jika disimak
dari penjelasan dua badan pemerintah yang dipercaya untuk menanggulangi bencana
itu, berarti sudah ada prediksi bahwa Lombok Utara adalah daerah rawan gempa.
Sebab, daerah itu berada di atas patahan lempeng bumi, sehingga jauh hari
mestinya sudah bisa dilakukan mitigasi bencana.
Pengertian
mitigasi sendiri sesuai dengan UU 24/2007 itu adalah upaya mengurangi risiko
bencana bagi masyarakat yang berada pada kawasan rawan bencana. Hal itu berarti
di daerah Lombok Utara semestinya sudah dilakukan upaya itu, setidaknya
sosialisasi kepada masyarakat menghadapi gempa. Sosialisasi konstruksi bangunan
antigempa dan jalur-jalur evakuasi sudah disiapkan.
Kini Lampung
juga merupakan daerah rawan bencana gempa bumi, terkait posisi Bumi Ruwa Jurai
di atas patahan lempeng Eurasia dan Indo-Australia. Sehingga akan ada ancaman
korban jiwa, jika pemerintah lalai untuk menyediakan mitigasi sebelum bencana
itu datang, penderitaan bagi masyarakat banyak akan menjadi pemandangan tragis
yang tidak dapat terelakkan lagi.
Jangan
sampai akibat kurangnya mitigasi, bencana yang datang akan memakan banyak
korban. Apalagi jika mitigasi dan penanggulangan bencana hanya dijadikan
proyek. Maka, korban yang sudah sangat terluka justru makin menjerit pada
dalamnya sakit. Sedia mitigasi sebelum bencana datang menerjang adalah keharusan.
Comments
Post a Comment