MATERI TEKS NOVEL
TEKS
NOVEL
Pengertian
Novel menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI), diartikan sebagai ‘karangan prosa yang panjang, mengandung
rangkaian cerita kehidupan seseorang dengan orang di sekelilingnya dengan
menonjolkan watak dan sifat setiap pelaku’
°Struktur
1.
Abstract (Gambaran atau ringkasan awal cerita)
2.
Orientasi (Bagian awal teks cerita atau teks pembuka yang biasanya berisi
pengenalan tokoh)
3.
Komplikasi (masalah mulai muncul)
4.
Evaluasi (masalah mulai memuncak)
5.
Resolusi (penyelesaian masalah)
6.
Koda atau pesan penulis
°Unsur
Instrinsik Novel
1.
Tema,
Tema merupakan suatu gagasan pokok
atau ide pikiran tentang suatu hal, salah satunya dalam membuat suatu tulisan.
Di setiap tulisan pastilah mempunyai sebuah tema, karena dalam sebuah penulisan
dianjurkan harus memikirkan tema apa yang akan dibuat
2.
Alur (plot), merupakan rangkaian
peristiwa yang terjadi berdasarkan urutan waktu kejadian. Tahap alur
meliputi pengenalan, penampilan masalah, pemunculan konflik, puncak ketegangan
(klimaks), peleraian (antiklimaks), dan penyelesaian (konklusi).
antara
lain:
a.
Alur maju (progresif), merupakan alur
kejadian dalam cerita bergerak secara berurutan mulai dari awal hingga akhir.
Biasanya, alur maju digunakan pada novel autobiografi dan biografi.
b.
Alur mundur (regresif), merupakan alur
kejadian dalam cerita bergerak secara terbalik, yaitu menceritakan kejadian
yang sekarang, dan kemudian menceritakan kejadian masa lalu.
c.
Alur campuran, adalah perpaduan antara
alur maju dengan alur mundur. Selain itu, jalannya alur terjadi secara acak dan
tidak rapi. Biasanya, jenis alur ini digunakan pada novel misteri atau novel
fantasi.
Sedangkan
untuk menghadirkan alur cerita novel yang menarik, penulis melakukan beberapa
tahapan didalamnya, yaitu :
Pengenalan/Eksposisi
– Tahap perkenalan yang berisi tentang informasi tokoh-tokoh yang ada dalam
novel.
Pertentangan/Konflik
– Tahapan dimana tokoh utama mulai mengalami konflik, baik itu dengan dirinya
sendiri ataupun dengan tokoh lain.
Pertumbuhan/Penanjakan
– Tahapan dimana konflik yang terjadi semakin melebar hingga terjadi beberapa
perselisihan antar tokoh.
Klimaks/Puncak
Ketegangan – Tahap dimana masalah semakin memuncak hingga memunculkan hal-hal
yang tidak diduga oleh pembaca.
Antiklimaks
– Tahap dimana ketegangan sudah mulai mereda dan memunculkan solusi
penyelesaian atas masalah yang terjadi.
Akhir/Ending
– Tahapan terjadinya penyelesaian konflik dan pertanda bahwa cerita akan
berakhir, bisa berakhir bahagia (happy ending) atau berakhir sedih (sad
ending).
3.
Tokoh (perwatakan)
Tokoh adalah pelaku yang dikisahkan
pemain dalam cerita. Tokoh dalam sebuah novel bisa berupa
tokoh jahat atau tokoh baik. Sedangkan penokohan
adalah sifat, watak atau kaakter yang dimiliki oleh para tokoh di dalam cerita.
Penggambaran penokohan dapat berupa uraian langsung
dan tidak langsung. Contoh : baik, sombong, jujur, dll.
Berdasarkan
karakternya, tokoh dibagi menjadi tiga yaitu :
Tokoh protagonis, merupakan tokoh
utama yang digambarkan sebagai seseorang yang baik disetiap situasi. Selain
itu, tokoh utama ini menjadi pusat perhatian didalam novel.
Tokoh antagonis, merupakan tokoh
yang digambarkan dengan seseorang yang memiliki sifat yang jahat atau buruk,
tidak bersahabat dan selalu menimbulkan konflik.
Tokoh tritagonis, merupakan tokoh
yang digambarkan dengan seseorang yang memiliki sifat dan sikap netral. Akan
tetapi, tokoh tritagonis ini dapat berpihak kepada tokoh antagonis, terkadang
bisa berpihak kepada tokoh protagonis. Walaupun begitu, tokoh ini diasumsikan
sebagai pelerai antara tokoh antagonis dan protagonis ketika terjadinya
konflik.
Adapun
cara yang dilakukan oleh penulis untuk menentukan penokohan itu sendiri, antara
lain sebagai berikut.
Analitik atau langsung
yaitu penulis menggambarkan penokohan melalui bentuk fisik (bentuk wajah,
hidung, mata, rambut, dan sebagainya) seorang tokoh sehingga pembaca bisa
langsung mengetahui watak dari tokoh tersebut.
Dramatik atau tidak langsung
yaitu penulis mengungkapkan penokohan berdasarkan hal-hal yang berhubungan
dengan tokoh, bisa berupa tingkah laku, gaya bicara atau dialog tokoh lain.
4.
Latar
Latar adalah unsur yang merujuk
pada tempat, waktu dan suasana yang melatarbelakangi peristiwa dalam cerita
terjadi. Latar dibedakan menjadi tiga, yaitu 1) latar
tempat, 2) latar waktu, dan 3) latar suasana. Contoh : Di Sekolah, pagi hari,
menyenangkan.
Waktu, berkaitan dengan kapan
terjadinya kejadian dalam novel. Misalnya, bagian yang menyatakan latar waktu
pada novel 5 cm “Pukul 08.15 Ian udah nongkrong di depan ruangan dosennya”.
Tempat, berkaitan dengan lokasi
jalannya cerita. Latar tempat ini dapat dikategorikan secara umum atau khusus.
Misalnya, latar tempat pada kalimat “Lima orang di dalam mobil itu baru aja
makan bubur ayam di Cikini”.
Suasana, berkaitan dengan gambaran
suasana dari peristiwa dalam novel, atau bisa digambarkan melalui perasaan
tokoh juga, Misalnya, pada kalimat “Semua penumpang gerbong terharu dan kembali
ke tempat duduk masing-masing”.
5.
Sudut pandang, adalah cara pengarang dalam menyajikan peristiwa dan tokoh-tokoh
yang ada dalam sebuah cerita. Sudut pandang berkaitan dengan gaya pengisahan
seorang pengarang terhadap ceritanya. Sudut pandang ada dua, yaitu sudut
pandang orang pertama “aku” dan sudut pandang orang ketiga “dia”
Sudut pandang sebagai orang
pertama, merupakan cara penulis menempatkan dirinya sebagai tokoh utama didalam
novel. Hal itu diartikan bahwa penulis menceritakan
pengalaman pribadinya. Ciri-cirinya adalah kalimat ditulis dalam bentuk yang
aktif, yakni menggunakan kata ganti
orang pertama seperti “Aku” atau “Saya”.
Sudut pandang sebagai orang ketiga,
merupakan cara penulis menyampaikan cerita sebagai orang ketiga.
Penulis mengungkapkan tanggapannya terhadap peristiwa atau kejadian yang
dilihatnya. Ciri-cirinya adalah
menggunakan kata ganti orang ketiga seperti “Dia” atau “Mereka”.
Sudut
pandang sebagai orang ketiga serba tahu, merupakan cara penulis menceritakan
apa saja terkait tokoh utama. Penulis seakan mengetahui dengan benar tentang
watak, pikiran, perasaan, kejadian, bahkan latar belakang dari suatu kejadian.
6.
Amanat, adalah pesan yang terkadung
dalam sebuah cerita. Amanat dalam novel pada umumnya disampaikan pengarang
kepada pembaca melalui dua cara, yaitu secara tersurat (dapat dilihat langsung)
dan tersirat (dipahami dari balik cerita)
°Kaidah
Kebahasaan
Berusaha
menghidupkan perasaan atau menggugah emosi pembacanya.
Biasanya
berbentuk tulisan ilmiah dan ilmiah populer, laporan, artikel, feature, skripsi,
tesis, disertasi, makalah, dan sebagainya.
Dipengaruhi
oleh subjektivitas pengarangnya.
Karangan
nonfiksi berusaha mencapai taraf obyektivitas yang tinggi, berusaha menarik dan
menggugah nalar (pikiran) pembaca.
Bahasa
bermakna denotatif (yaitu makna sebenarnya) juga konotatif, asosiatif (yaitu
makna tidak sebenarnya), ekspresif (yaitu memberi bayangan suasana pribadi
pengarang), sugestif (yaitu bersifat mempengaruhi pembaca), dan plastis (yaitu
bersifat indah untuk menggugah perasaan pembaca).
Bahasa
bersifat denotatif dan menunjuk pada pengertian yang sudah terbatas sehingga
tidak bermakna ganda.
Melibatkan
gaya bahasa ironi atau sindirian, yang dikatakan kebalikan dari apa yang
sebenarnya,contoh: Lekas betul abang pulang baru saja sudah jam 1 malam
Melibatkan
gaya bahasa sinisme, sindiran yang lebih kasar dari ironi untuk mencemooh,
contoh: Bersih benar badanmu nak, kata ibu kepada anaknya yang baru main
seharian
Melibatkan
gaya bahasa sarkasme, Sindiran yang sangat tajam dan kasar hingga kadang-kadang
menyakitkan hati, contoh: Hai binatang enyah kau dari sini.
°Sudut
Pandang Dalam Teks Novel
1.
Sudut Pandang Orang Pertama (Tokoh Utama)
Sesuai
dengan namanya–sudut pandang orang pertama (tokoh utama)–si penulis seolah-olah
‘masuk’ dalam cerita tersebut sebagai tokoh utama/tokoh sentral dalam cerita
(first person central).
-Contoh
Sudut Pandang Orang Pertama (Tokoh Utama )
Aku
sedang mengamati lemari jam yang berdiri kaku di pojok ruangan. Ukiran jati
bertuliskan huruf Jawa kuno menjadi saksi bisu kelahiranku. Ditempat ini, 20
tahun lalu aku dilahirkan…….dst .
2.
Sudut Pandang Orang Pertama (Tokoh Sampingan)
Pada
teknik ini, tokoh “aku” hadir tidak dalam peran utama, melainkan peran
pendukung atau tokoh tambahan (first personal peripheral).
-Contoh
Sudut Pandang Orang Pertama (Tokoh Sampingan)
Brak!!!
Sekali lagi aku dibuat kaget dengan suara pintu dari samping kamarku. Erika
pergi terburu-buru sambil lari tunggang langgang. Sepertinya ia terlambat
kuliah lagi. Erika adalah gadis yang manis, ia ramah dengan semua orang. Tidak
heran jika banyak orang menyukainya.
3.
Sudut Pandang Orang Ketiga (Serba Tahu)
Pada
sudut pandang orang ketiga serba tahu, si penulis akan menceritakan apa saja
terkait tokoh utama. Ia seakan tahu benar tentang watak, pikiran, perasaan,
kejadian, bahkan latar belakang yang mendalangi sebuah kejadian.
-Contoh
Sudut Pandang Orang Ketiga (Serba Tahu )
Sudah
6 bulan ini Naomi terjun pada dunia tarik suara. Ayah dan ibunya tidak ada yang
merestui jalur karier yang ia geluti. Ia sampai beradu argumen dengan sang ayah
yang memang memiliki watak keras. Keduanya sempat bersitegang sebelum akhirnya
dipisahkan oleh sang ibu dengan derai air mata.
Comments
Post a Comment